Selasa, 19 Mei 2009

Sore tanggal 11 Mei 2009, badanku sakit semua. Mulia dari gigi yang tidak tau terimaksih, kepala yang kayaknya pengen lepas dari leher, cairan hidung berlebih yang membuatku sentrap-sentrup, tenggorokan yang seperti baru nelen linggis, juga virus batuk yang bikin capek berlebih. Sugguh suatu cobaan yang besar, saudara!!!!!!

Di tengah memimpikan Mister Bernoulli berenang di lautan Pasifik, tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara ayahku yang budiman! Menggelegar!!!!!! Rohku berebut kembali ke dalam tubuhku yang pasrah melungker di kamar. Ternyata, eh, ternyata...... Mbak nicha dengan ‘piiiiiip’ nya, datang menghantarkan sebuah buku besi bertuliskan FISIKA. Wow! Tulisan yang membuatku berkunang-kunang.

Malam hari, kepalaku seperti pengen digedorkan di tiang listrik! Wabah UMBELISME menyerang dngan lebih semangat saudara!!!! Segala pose aku coba, un tuk mempelajari bahasan Fluida itu. Memnag tidak bisa dianggap nihil perjuangnku. obat 4 biji membuat mataku merem melek. Ada glukol alami nempel di kelopak mataku. Daripada mubazir, aku ammbil deh pose yang menawan dan mencari posisi yang paling menyenangkan. Dan....Zzzzzz

Pagi hari, 12 Mei 2009. pengennya gak masuk. Tapi kalo ngebayangin betapa indahnya kalo ulangan sendiri, lebih baik aku dikasih duit (gak nyambung). Dengan semangat, aku bersiap! Jam 7 kurang seperempat waktu kamarku setempat (seperti waktu biasa aku berangkat) aku berangkat dengan dihantar my bhapaxz! Handphone berbunyi, ada SMS! Eh lha dalah. Ada sesuatu yang bikin aku seperti kelelep di gunung kelud. Bukan!!!!! Bukan sapi tetanggaku yang kabur! Bukan juga duit 10 milyar! Tapi jam saudra!!!!! Jam handphone ku menunjukkan jam 07.08!!!!!!! MAMPUS. Itu pikiran ku yang pertama. Mati. Itu fikiran ke dua. Gak masuk. Itu fikiranku yang terakhir.

Makin dipikir makin bingung. Dengan pasarah dan penuh dedikasi, aku berkata pelan pada sang bhapaxz “Yah, agak cepet dikit yang nganter aku-nya”. Padahal dalam hati pengennya bilang “ YAH!!!! CEPAT!!!! AKU TELAT!!!!!!!!” begitu....

Tapi sepertinya my bhapaxz tidak mengerti apa itu kata ‘CEPAT’ dia malah menikmati udara pagi dengan santai. Apalagi yang bisa dipebuat dalam situasi saat itu? BERDOA. Ya, berdoa pada yang Maha Kuasa.

Aku SMS para Photo. Com, sialan! Gak ada yang bales!

Beberapa detik kemudian ada SMS, kirain siapa gitu.... ternyata BUndo Fhay SMS

“Nak, wis mulai ulanganx?” sungguh sebuah pertanyaan yang mengharukan. Dengan lunglai aku mnegetik SMS di bawah lampu bangjo

“gak tau bundo”

Lalu di membalas : “laha kao dimana nak?”

Pengennya bales, dalam perjalanan ke alam lain, tapi ku urungkan dan membalas: “di jalan, bundo. U dimana?”

SMS dibales beberapa detik kemudian : “aku diukum pak win, jongkok muterin lapangan. Cepetan dateng, nak!”

Dengan pasrah aku mengetik “ iya bundo”


Yes. Akhirnya saya sampai saudara!!!! Pukul 07.25! mantap!

Si satpam menyambutku dengan kumisnya yang item lebat. Aku berjalan dengan tampang super melas (karena mikirin ulngan fisika jam pertama) menghampiri pak Pri yangs edang berdiri di tepi lapangan dengan p win, mengamati para saudara senasib saya berjuang di medan perang penghukuman.

Ambil suara.....

P pr* : kenapa telat!?

Q : nunggu dokter, pak. Dokternya telat (alasan spontan)

P Pr* : sakit?

Q : iya pak (padahal dalem hati pegennya bilang: y iya sakit! Kalo gak ngapain ke dokter!!!!)

MB : sakit pak (dialog my Bhapaxz yang gak penting)

P Pr* : kenapa bisa telat, pak?

MB : sakit pak itu (gak penting banget)

MB berlalu begitu saja (amat sagat lebih gak penting banget!!!!!!! Gile, gue ditinggalin coy! Kejam!)

P Pr* : ikut saya ke pos satpam

Q : iya, pak (aku mengekor. Aku liat bundo sedang berjuang. Keliatan dari kaos kaki kuningnya)

P Pr* : tulis ini (sambil menunjuk tulisan “saya berjanji tidak akan terlambat lagi”) Tulis 50 kali! Kum,pulin ke saya nanti)

Q : (manggut-manggut pasrah), pak Pr* berlalu


Bundo telah menyelsaikan nasibnya. Aku menunggu lama, dia juga lama. Aku berjalan lewat ruang guru, lewat ruang BK (dan bertemu guru BK), lewat loket, lalu dari kejauhan tampaklah Susana kelas yang berubah jadi kuburan. Dengan perlahan tapi pasti!!! Aku mengetuk pintu, pasang tampang gak jelas lalu berjalan ke arah pak A***. Dia cuek coy! Cuma ngasih soal. Mungkin gak tega buat negintrogasi. Lalu disusul bundo yang memasuki are pertandingan.

Aku bertanya pada Niecha: “ampe jam berapa?”. “jam 8 lebih 2” katanya.

APA!!!!!!!!!!!!! Sebuah jawaban yang dramatis. Jam menunjukkan pukul setengah delapan lebih,dan ulangan berakhir jam lapan!!!!!!! Apa lagi sih yang kau harapkan???? Ambil pulpen, ndelosor di meja. Pasrah. Gak heran juga, akulah yang pertama ngumpulin! Bukan Karena nyombong nih,,,,tapi otaskku dah terlanjur blank. Toh Kumpulin dak kumpulin tetep gak bisa!

Dan berakhirlah ulangan fisikaku yang mengharukan itu....


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates